JAKARTA - Keisengan RA mengirim SMS berisi ancaman bom berbuah pahit. Pelajar kelas 1 SMP yang baru berusia 13 tahun itu harus berurusan dengan polisi gara-gara tindakannya. Dia mengirimkan SMS akan terjadinya ledakan bom di gedung DPR, Plaza Senayan, dan Senayan City.
"Pelaku kami tangkap di rumah orang tuanya di kompleks Sekneg Cidodol, Jakarta Selatan. Kini kasusnya ditangani Polda Metro Jaya," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol R Abubakar Nataprawira di Mabes Polri kemarin (15/11). Namun, jenderal bintang dua itu mengatakan, karena usianya masih di bawah umur, sangat mungkin RA akan dibina.
"Ini pelajaran bagi yang lain untuk tidak main-main dengan SMS ancaman bom dan juga orang tua untuk mengawasi dan menasihati anaknya," tambahnya. RS mengirimkan SMS ke nomor 1717 pada 14 November. Isinya, pa polisi bantuin ada bom d plaza senayan dan d senayan city. Polisi menyita sebuah HP dari tangan pelaku.
Sebelum RA, polisi juga telah membekuk dua orang yang mengirimkan SMS tentang bom. Pelaku yang tertangkap di Tanah Grogot, Kalimantan Timur, berinisial HJ sedangkan DM ditangkap di Cimandiri, Lebak, Banten. HJ mengirim SMS pada 6 November yang intinya akan meledakkan sasaran penting jika terpidana mati bom Bali I, Amrozi cs, dieksekusi.
SMS itu juga dikirim ke SMS Center Polda Metro Jaya nomor 1717. Berbeda dengan RA yang dibina karena di bawah umur dan melakukannya hanya karena iseng, HJ dan DM tetap diproses dengan menggunakan UU Antiterorime.
"Pelaku kami tangkap di rumah orang tuanya di kompleks Sekneg Cidodol, Jakarta Selatan. Kini kasusnya ditangani Polda Metro Jaya," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol R Abubakar Nataprawira di Mabes Polri kemarin (15/11). Namun, jenderal bintang dua itu mengatakan, karena usianya masih di bawah umur, sangat mungkin RA akan dibina.
"Ini pelajaran bagi yang lain untuk tidak main-main dengan SMS ancaman bom dan juga orang tua untuk mengawasi dan menasihati anaknya," tambahnya. RS mengirimkan SMS ke nomor 1717 pada 14 November. Isinya, pa polisi bantuin ada bom d plaza senayan dan d senayan city. Polisi menyita sebuah HP dari tangan pelaku.
Sebelum RA, polisi juga telah membekuk dua orang yang mengirimkan SMS tentang bom. Pelaku yang tertangkap di Tanah Grogot, Kalimantan Timur, berinisial HJ sedangkan DM ditangkap di Cimandiri, Lebak, Banten. HJ mengirim SMS pada 6 November yang intinya akan meledakkan sasaran penting jika terpidana mati bom Bali I, Amrozi cs, dieksekusi.
SMS itu juga dikirim ke SMS Center Polda Metro Jaya nomor 1717. Berbeda dengan RA yang dibina karena di bawah umur dan melakukannya hanya karena iseng, HJ dan DM tetap diproses dengan menggunakan UU Antiterorime.
0 Response to "Kirim SMS Teror ke Plaza Senayan, Siswa SMP Dibekuk"
Posting Komentar