WASHINGTON DC - Ada setitik noda saat upacara pelantikan Barack Hussein Obama menjadi presiden ke-44 Amerika Serikat (AS) pada 20 Januari lalu (Rabu dini hari WIB). Saat pembacaan sumpah, ternyata Ketua Mahkamah Agung (MA) AS John G. Roberts salah mengucapkan urut-urutan kata yang mesti ditirukan Obama.
Meski hanya kesalahan kecil, itu menjadi rasan-rasan media di AS. Terutama tentang keabsahan Obama sebagai presiden AS. Agar tak berlarut-larut, sehari kemudian (Kamis WIB) presiden berkulit hitam pertama AS itu memutuskan mengulang pembacaan sumpah. Tapi, kali ini tidak bertempat di Gedung Capitol dengan disaksikan jutaan pasang mata. Melainkan di Gedung Putih dengan hanya disaksikan wartawan, beberapa asisten Obama, serta seorang fotografer.
''Sebenarnya para ahli hukum menganggap sumpah yang diambil sehari sebelumnya tetap sah, meski urutan katanya salah,'' ujar Juru Bicara Gedung Putih Robert Gibbs di Washington DC kemarin. Tapi, lanjut dia, Obama memutuskan melakukan sumpah ulang untuk meluruskan kata yang tidak jelas atau hilang. ''Kami memutuskan melakukan (sumpah) lagi karena itu menyenangkan,'' kelakar Obama kepada wartawan yang ikut jadi saksi.
Kesalahan terjadi ketika Roberts seharusnya menyebutkan kalimat: "... that I will faithfully execute the office of president of the United States." Namun, Roberts salah mengucapkan urutan kata-kata menjadi, "... that I will execute the office of president of the United States faithfully." Hal itu membuat Obama bingung. Dia sepertinya menyadari urutan kata faithfully salah, sehingga mendadak berhenti pada kata "execute."
Menyadari ada yang keliru, Roberts pun kemudian mengulang kalimat tersebut. Namun, lagi-lagi Roberts melakukan kesalahan. Dia memang mengucapkan kata "faithfully" sesuai urutan, namun kata "execute" tidak diucapkannya. Obama pun akhirnya mengulang kalimat awal versi keliru yang disebutkan Roberts: "... that I will execute the office of president of the United States faithfully."
Dalam pengambilan sumpah kedua, Roberts telihat lebih tenang dan hati-hati. ''Anda siap diambil sumpahnya?'' tanya Roberts kepada Obama. ''Saya siap, dan kita akan melakukannya dengan sangat perlahan,'' jawab Obama. Pengambilan sumpah pun berjalan lancar. Obama mengucapkan sumpah yang terdiri atas 35 kata dengan mulus tanpa kesalahan mengikuti Roberts. Upacara itu hanya makan waktu 25 detik.
"Pengulangan sumpah yang dilakukan Rabu (Kamis WIB) itu untuk memenuhi admisnistrasi. Pembacaan sumpah pada hari sebelumnya sudah menjadikan Obama sebagai presiden," kata Penasihat Hukum Gedung Putih Greg Craig seperti dikutip CNN.
Pengulangan sumpah seperti ini memang bukan yang pertama. Chester A. Arthur dan Calvin Coolidge juga mengalami peristiwa serupa. Arthur adalah presiden ke-21 AS periode 19 September 1881-4 Maret 1885. Sedangkan Coolidge presiden ke-30 AS periode 2 Agustus 1923-4 Maret 1929.
Selain kedua presiden itu, Presiden ke-31 AS Herbert Hoover juga salah mengucapkan sumpah saat dilantik. Bahkan, kesalahan presiden AS periode 1929-1933 itu lebih parah. Namun, saat itu tidak dilakukan pengambilan sumpah ulang.
Jeffrey Rosen, pakar hukum konstitusi dari George Washington University AS, menyatakan tidak ada dampak apa pun meski salah mengucapkan sumpah. Rosen menyebut, dalam konstitusi AS dikatakan presiden dan wakil presiden baru secara efektif menjabat pada 20 Januari.
Dia lantas menceritakan peristiwa yang terjadi saat pelantikan Herbert Hoover. ''Mungkin yang paling diingat adalah saat Ketua MA (William Howard) Taft yang kebingungan dan kemudian mengarang sendiri kata-katanya saat mengambil sumpah Presiden Hoover,'' cerita Rosen.
Kesalahan itu terjadi pada kalimat ''preserve, protect, and defend the constitution'' diganti Taft menjadi ''preserve, maintain, and defend constitution". Dia mengucapkan kata ''maintain'' yang sebenarnya tak ada dalam teks asli.
Sumber : JAWA POS
8 Februari 2009 pukul 08.58
q juga ikut ah