Avatar: The Legend of Aang (PART 2)


Latar belakang


Dalam kisah kilas balik dalam episode "The Storm," ketika Aang masih kecil, ia tidak tahu bahwa ia sebenarnya seorang "Avatar" ketika ia memilih empat mainan tertentu di antara ribuan mainan lainnya. Empat mainan tersebut adalah: seruling kura-kura dari tanah liat (melambangkan air), baling-baling yang digerakkan dengan benang (melambangkan udara), babi-monyet dari kayu (melambangkan tanah), dan genderang tangan dari kayu (melambangkan api).[10] Keempat mainan tersebut merupakan mainan yang sama dengan yang dipilih Avatar dari generasi sebelumnya ketika masih anak-anak. Hal ini merupakan prosedur yang sama dengan yang dilakukan oleh anak-anak Buddha di Tibet untuk menguji apakah ia merupakan reinkarnasi Tulku Lama. Menurut buku Magic and Mystery in Tibet karya Alexandra David-Néel, beberapa benda seperti misalnya jimat, peralatan upacara, buku, cangkir teh,[11] dan lain-lain ditaruh bersama-sama, dan sang anak akan mengambil benda-benda, yang mana merupakan kepunyaan Tulku terdahulu, dan hal tersebut menunjukkan bahwa ia mengenali ingatannya pada kehidupannya yang terdahulu.[12]

Hidup Aang berubah setelah ia mengetahui bahwa dirinya adalah seorang Avatar yang harus mempelajari empat elemen dan membawa kedamaian di dunia. Biasanya seorang anak diberitahu bahwa ia adalah seorang Avatar ketika berusia 16 tahun, namun para rabib khawatir bahwa perang sudah di ambang pintu sehingga kehadiran Avatar dibutuhkan secepatnya untuk mengembalikan keseimbangan dunia.

Rahib Gyatso, yang mengasuh dan mendidik Aang, menginginkan agar Aang tumbuh seperti anak biasa, namun rahib lainnya tidak setuju. Mereka ingin mengirim Aang ke Kuil Udara Timur untuk mendalami ilmu sebagai seorang Avatar. Aang yang tidak siap menerima kenyataan, kabur dari rumahnya menuju kutub selatan. Ia mengendarai bison terbangnya yang bernama Appa. Di tengah perjalanan, mereka diserang badai. Aang kemudian berada dalam "keadaan Avatar." Dengan kemampuannya mengendalikan udara, Aang membungkus dirinya bersama Appa dengan sebuah gelembung udara yang kemudian membeku menjadi bongkahan es selama seratus tahun.

Buku 1: Air

Dalam episode "The Boy in the Iceberg," dua remaja dari Suku Air Selatan yang bernama Katara – seorang pengendali air – dan kakaknya yang bernama Sokka, menemukan Aang dalam sebuah bongkahan es, kemudian mereka membebaskannya. Kemudian dari penjelasan mereka, Aang tahu bahwa selama ia menghilang, ketakutan para rahib akan terjadinya perang telah menjadi kenyataan. Bertahun-tahun selama ia kabur, Negara Api mengadakan perang menggempur tiga bangsa lainnya. Seluruh kuil udara dihancurkan, termasuk Pengembara Udara, semuanya dibantai supaya siklus Avatar bisa terputus. Hal itu menyebabkan Aang menjadi pengendali udara terakhir di muka bumi. Merupakan kewajibannya untuk mempelajari pengendalian empat unsur, agar bisa mengalahkan Raja Api dan membawa kembali kedamaian dan keharmonisan di muka bumi. Untuk memikul tugas tersebut, Aang ditemani oleh Katara dan Sokka, bersama dengan dua hewan peliharaannya – Momo dan Appa – untuk mencari ahli pengendalian unsur-unsur dan belajar untuk menjadi seorang Avatar, dan pada saat yang sama mereka harus menghindari upaya penangkapan oleh pihak Negara Api.

Dalam kuil di sebuah pulau berbentuk bulan sabit, Aang berbicara dengan inkarnasinya yang sebelumnya, yaitu Avatar Roku. Avatar Roku memperingatkan Aang tentang komet Sozin yang kembali setiap 100 tahun sekali dan mampu melipatgandakan kekuatan pengendali api. Raja Api Sozin menggunakan kekuatan tersebut untuk melangsungkan perang seabad yang lalu, dan komet tersebut akan kembali lagi di akhir musim panas. Jika Aang tidak berhasil menaklukkan Raja Api sebelum komet itu tiba, Negara Api tak akan bisa dihentikan, dan Avatar tidak akan mampu untuk mengembalikan keseimbangan di dunia. Aang putus asa bahwa ia tidak akan mampu mempelajari semua ilmu pengendalian unsur-unsur sebelum komet tersebut tiba, namun Avatar Roku meyakinkan Aang bahwa ia akan berhasil melakukannya, seperti keberhasilan para Avatar sebelumnya.[13]

Selama berpetualang, Aang mempelajari ilmu pengendalian air dari Katara. Jika dibandingkan dengan Katara, Aang jauh lebih cepat memahami ilmu pengendalian air. Setelah mereka mencuri gulungan rahasia tentang ilmu pengendalian air dari sekelompok bajak laut, Aang dan Katara mempelajari ilmu pengendalian air bersama-sama. Untuk mempelajari jurus baru sambil mencari ahli pengendalian air, maka mereka pergi ke kutub utara, tempat Suku Air Utara berada. Disana mereka bertemu Master Pakku, ahli pengendalian air. Di saat Aang sedang mempermahir ilmu pengendalian air, armada besar di bawah pimpinan Laksamana Zhao menyerbu Suku Air Utara.

Dalam episode "Siege of the North – bagian 2", setelah Laksamana Zhao membunuh Tui, yaitu Spirit Bulan dalam wujud ikan koi, Aang memasuki "keadaan Avatar" sambil berubah menjadi sosok raksasa bercahaya yang kemudian membantai pasukan Negara Api. Dalam wujud tersebut, ia juga menarik Laksamana Zhao ke dalam lautan sebagai balas dendam atas terbunuhnya Spirit Bulan. Namun, oleh karena pengorbanan yang dilakukan Puteri Yue, Spirit Bulan hidup kembali. Seiring dengan meninggalnya Zhao dalam gelombang lautan, pasukan Negara Api pulang, dan Suku Air Utara memulai hidup baru pascaperang. Sesudah berpamitan dengan Master Pakku, Aang dan kawan-kawannya memutuskan untuk pergi menjelajahi Kerajaan Bumi demi mencari ahli pengendalian tanah.

Buku 2: Tanah

Dalam serial Avatar di musim kedua, Aang dan kawan-kawannya menjelajahi Kerajaan Bumi dan tiba di kota Gaoling. Di sana, mereka bertemu dengan kawan baru yang bernama Toph, seorang ahli pengendalian tanah. Di bawah asuhan Toph, Aang mampu menjadi seorang ahli pengendali tanah hanya dalam waktu yang singkat. Kemahirannya tampak berkembang pesat dalam episode "The Drill" sampai "Crossroads of Destiny."

Dalam episode "The Library", Aang dan kawan-kawannya mengetahui kelemahan Negara Api, dan mereka berencana untuk memberitahukan hal tersebut kepada Raja Bumi di kota Ba Sing Se dengan harapan agar Negara Api dapat ditaklukkan saat lengah. Dalam episode yang sama, Aang kehilangan bison terbangnya, yaitu Appa. Hal itu telah membuat Aang larut dalam kesedihan dan menjadi ganas, seperti yang ditayangkan dalam episode "The Desert", namun oleh karena kelembutan hati Katara, perasaan Aang yang bergejolak dapat ditenangkan. Aang dan kawan-kawannya melanjutkan perjalanan mereka ke Ba Sing Se seraya mencari Appa.

Dalam episode "Lake Laogai," atas bantuan diam-diam dari Zuko,[14] Aang bertemu kembali dengan bison terbangnya. Dengan mengendarainya, Aang dan Tim Avatar menerobos istana Kerajaan Bumi untuk menemui Raja Bumi. Setelah berhasil berunding dengan Sang Raja, mereka berencana untuk menyerang Negara Api saat gerhana matahari muncul. Namun, saat mereka sedang menyiapkan strategi perang, musuh dari Negara Api, yaitu Azula dan kawan-kawannya, datang menyamar sebagai Prajurit Kyoshi dengan tujuan melancarkan kudeta sehingga Kerajaan Bumi jatuh ke tangan Negara Api. Setelah pengkhianatan yang dilakukan oleh polisi rahasia Kerajaan Bumi, serta setelah Aang pingsan dalam pertempuran yang sengit, kota pertahanan Kerajaan Bumi, yaitu kota Ba Sing Se, jatuh ke tangan Negara Api. Jatuhnya kota tersebut mengakibatkan seluruh pertahan Kerajaan Bumi menjadi lumpuh. Dalam keadaan sekarat, Aang dan Tim Avatar, beserta Raja Bumi Kuei, terbang mengendarai Appa untuk meninggalkan Kerajaan Bumi.

Buku 3: Api

Dalam serial Avatar di musim ketiga, pada episode pertama, ditayangkan bahwa Aang baru saja bangun dari tidur panjangnya, dengan rambut baru. Saat ia bangun, ia menyadari bahwa dirinya berada di atas kapal Negara Api yang sedang berlayar. Setelah mendapat penjelasan, ia tahu bahwa Katara, Sokka, Toph, Bato, Hakoda dan kawan-kawannya sedang dalam penyamaran menuju Negara Api, dengan mengendarai kapal yang telah mereka rampas. Dan setelah pingsannya Aang di Ba Sing Se, banyak yang mengira bahwa Sang Avatar telah tiada. Dengan saran dari teman-temannya, Aang menutupi identitas dirinya sampai masa penyerangan ke Negara Api tiba.

Dalam episode "The Avatar and Firelord", saat Aang tidur, Avatar Roku muncul di mimpinya dan memberitahu Aang sesuatu yang mengejutkan baginya, yaitu persahabatan antara Roku dan Raja Api Sozin. Dalam mimpinya, Aang mengetahui masa lalu Roku, dan ia sadar bahwa seorang sahabat mampu menjadi sangat baik, maupun sangat jahat, seperti yang terjadi antara Roku dan Sozin. Dalam episode "Nightmares and Daydreams", Aang mengalami mimpi buruk karena ketidaksiapannya untuk menghadapi perang yang akan terjadi. Oleh karena kenyamanan yang disiapkan oleh teman-temannya, Aang dapat tidur dengan nyenyak.
Adegan Aang melakukan penyerangan ke Negara Api untuk menghadapi Raja Api Ozai. Dalam episode tersebut, Aang tampil dengan kostum baru.
Adegan Aang melakukan penyerangan ke Negara Api untuk menghadapi Raja Api Ozai. Dalam episode tersebut, Aang tampil dengan kostum baru.

Ketika penyerbuan ke Negara Api dimulai, Aang mencukur rambutnya dan menggunakan tongkat baru yang telah disiapkan oleh salah satu temannya. Bersama pasukan Suku Air Selatan, ia menyerbu ibukota Negara Api, namun ketika Aang mencari-cari Raja Api Ozai, ia hanya menemukan Azula, sedangkan Raja Api Ozai berada dalam persembunyiannya. Karena dibantu oleh para Dai Li, Azula berhasil kabur, sehingga Aang gagal melaksanakan tujuannya dalam penyerangan tersebut. Aang dan Tim Avatar mengungsi ke Kuil Udara Barat bersama dengan para pelarian dari Negara Api.

Dalam episode "The Western Air Temple", Katara menyarankan agar Aang segera mencari guru pengendalian api yaitu Jeong Jeong, namun Aang menolak karena dibayang-bayangi kecelakaan di masa lalu. Zuko menawarkan diri untuk melatih Aang, namun Tim Avatar menolak karena Zuko pernah mengirim Manusia Pembakar untuk membunuh mereka. Hanya beberapa orang yang mengetahui kejujuran Zuko, yaitu Toph dan Appa. Karena kecewa, Zuko pergi. Toph yang mengetahui kejujuran Zuko berusaha meyakinkan Tim Avatar untuk menerima Zuko sebagai bagian dari kelompok mereka. Setelah Zuko menunjukkan tindakan yang baik, akhirnya Aang memberi kesempatan sehingga Zuko menjadi bagian dari kelompoknya. Dalam episode "The Firebending Masters", ketika Zuko mengajari Aang pengendalian api, ia sadar bahwa kekuatannya telah melemah. Atas saran dari Toph, mereka mengunjungi Kuil Prajurit Matahari untuk mencari pengendali api pertama, yaitu para naga. Di kuil tersebut, mereka menemukan sebuah kota dengan kebudayaannya yang masih terjaga, serta dua naga terakhir yang masih ada di muka bumi. Dengan meniru kearifan para naga, Aang dan Zuko berlatih ilmu pengendalian api bersama-sama, dan mereka mempelajari jurus rahasia, yaitu "Tarian Naga".
Dalam serial Avatar musim ketiga, Aang mempelajari pengendalian api dari naga yang masih tersisa di muka bumi, tinggal di Kuil Prajurit Matahari.
Dalam serial Avatar musim ketiga, Aang mempelajari pengendalian api dari naga yang masih tersisa di muka bumi, tinggal di Kuil Prajurit Matahari.

Dalam episode akhir, Aang bingung menentukan apakah Raja Api harus dibunuh atau tidak. Kemudian Aang menemui empat Avatar pendahulunya. Keempat Avatar meminta Aang membunuh Raja Api untuk menghentikan perang dan membawa kedamaian di dunia. Kemudian, Aang bertemu dengan kura-kura raksasa. Kura-kura tersebut mengatakan sebuah kemampuan yang hanya dimiliki seorang Avatar, yaitu menghilangkan kemampuan seseorang dalam mengendalikan unsur. Setelah menerima nasihat dan mempelajari jurus baru dari sang kura-kura, Aang pergi menghadapi Raja Api. Dalam situasi yang terpojok, Aang membuka cakra ketujuhnya dan memasuki "keadaan Avatar." Ia menghilangkan kemampuan Raja Api sehingga sang raja tidak mampu mengendalikan api lagi. Raja Api menyerah, dan setelah itu, Zuko diangkat menjadi raja.

Karakteristik

Aang adalah seorang vegetarian, seperti yang ditayangkan dalam episode "The King of Omashu," ketika ia menolak makan daging.[7] Seperti yang ditayangkan dalam episode 20, kaum Pengembara Udara mengajarinya bahwa seluruh kehidupan bersifat sakral. Aang tampil sebagai orang yang enggan bertarung dalam episode "The Spirit World (Winter Solstice, Bagian 1)"; Aang putus asa saat bernegosiasi dengan arwah yang memilih untuk menghancurkan desa daripada bertarung.[15] Dalam serial Avatar, Aang memiliki teman dari segala bangsa, sehingga ia membenci peperangan.[16] Selain berteman dengan manusia, ia juga senang bermain-main dengan fauna eksotis di setiap tempat yang dikunjunginya.[17] Entah itu penguin,[16] monyet-babi, ikan koi raksasa maupun belut raksasa.[18]

Aang mengungkapkan dalam episode "The Storm" bahwa ia berharap ada di Kuil Udara Selatan untuk menolong kaumnya saat mereka diserbu, namun tampaknya ia lebih baik hidup sebagai anak-anak yang perlu perlindungan. Beberapa kali dalam tayangan, Aang menunjukkan betapa ia menyayangi teman dekatnya dan menunjukkan kualitasnya yang kekanak-kanakan, bahkan bila perlu berbohong agar kelompoknya tetap berjalan bersama-sama. Dalam episode "Bato of the Water Tribe", Aang berpikir bahwa Katara dan Sokka mungkin akan meninggalkannya untuk mengunjungi ayah mereka. Maka Aang menyembunyikan peta yang menunjukkan tempat ayah mereka berada dan berbohong telah mendapatkannya di tempat terdahulu.[19]

Aang sebagai Avatar

Dalam serial Avatar: The Legend of Aang, Aang merupakan seorang "Avatar", yaitu spirit dari planet yang menjelma sebagai seorang manusia. Dalam suatu keadaan, Aang mampu berhubungan dengan kehidupannya yang terdahulu, dan mampu mengendalikan semua unsur dengan kekuatan yang menakjubkan, sebagaimana kehidupannya dulu, dan keadaan tersebut ditandai dengan bersinarnya tattoo, serta mata dan mulut Aang.[17] Keadaan fisik itu disebut "Keadaan Avatar."[20] Keadaan tersebut bisa dicapai saat Aang merasa sangat marah bercampur sedih,[20][21] dan bisa juga muncul bila nyawanya terancam.[17] Kadangkala, ia mencapainya dengan jalan bermeditasi. Dalam keadaan tersebut, Aang juga mampu memasuki dunia roh,[15] dan berkomunikasi dengan wujudnya yang terdahulu.[13]

Sebagai seorang Avatar, pada inkarnasi sebelumnya Aang telah menguasai ilmu pengendalian keempat unsur, yaitu pengendalian air, api, tanah dan udara. Dalam serial Avatar, Aang terlahir sebagai pengendali udara, dan memiliki kecerdasan yang luar biasa untuk mengembangkan bakatnya dan menciptakan teknik pengendalian baru, seperti misalnya "Skuter Udara," yaitu bola udara yang berputar dan mampu dikendarai oleh Aang.[10] Dalam beberapa episode, ia menunjukkan kemampuan terbang dengan memanfaatkan pengendalian udara. Metode terbang tersebut memanfaatkan tongkat terbangnya,[16] dan Appa.[22]

Aang memiliki bakat yang luar biasa dalam ilmu pengendalian unsur. Ia dapat belajar dan menerapkan ilmunya lebih cepat daripada senior-seniornya, seperti misalnya Katara.[23] Selain ahli dalam hal pengendalian udara, Aang ahli mengendalikan air setelah belajar di bawah bimbingan Katara dan Master Pakku. Aang lebih cepat menguasai ilmu pengendalian air dibandingkan dengan Katara sehingga membuat Katara cemburu untuk waktu yang tak lama.[23] Dalam serial Avatar, Aang tampak mahir mengendalikan air dan telah menguasai jurus-jurus hebat.

Untuk menguasai ilmu pengendalian tanah, Aang dilatih oleh Toph. Dalam episode "Bitter Work," Toph menerapkan metode yang keras untuk melatih Aang, tidak seperti Katara yang melatih Aang dengan lembut. Kemampuannya mengendalikan tanah berkembang dengan sangat pesat, dan dapat disaksikan dari episode "The Drill" sampai "Crossroads of Destiny." Dalam episode-episode tersebut, Aang menunjukkan kemahirannya membelah batu, menggali terowongan, membangun kebun binatang,[24] membuat sarung tangan dari tanah,[25] hingga membuat baju zirah dari kristal.[26] Semuanya dilakukan dengan pengendalian tanah.

Dalam serial Avatar musim pertama, Aang memiliki sedikit kemampuan dalam mengendalikan api.[27] Dalam episode "The Deserter," ketika ia sedang belajar ilmu pengendalian api dari seorang ahli bernama Jeong Jeong, tanpa sengaja ia membakar tangan Katara. Semenjak itu ia bersumpah untuk tidak akan mengendalikan api lagi, walaupun Guru Pathik pernah berkata bahwa ia harus melakukannya sebagai seorang Avatar. Dalam serial Avatar musim ketiga, Aang belajar mengendalikan api dari naga yang tinggal di Kuil Prajurit Matahari. Ia belajar bersama Zuko, yang telah menjadi temannya.

Menjelang episode terakhir dijelaskan bahwa meskipun ada empat unsur utama yang bisa dimanipulasi oleh seorang pengendali, ada unsur kelima yang hanya bisa dikendalikan oleh seorang Avatar, yaitu mengendalikan energi yang ada dalam tubuh seseorang, yang mengakibatkan seorang Avatar mampu menghapus kekuatan seseorang untuk melakukan pengendalian unsur. Kemampuan ini digunakan oleh Aang untuk melenyapkan kemampuan Raja Api Ozai, sehingga perang berakhir dan dunia kembali seimbang.

Hubungan persahabatan

Dalam cerita, Aang memiliki banyak teman. Teman yang plaing dekat dengannya, yaitu teman seperjalanannya, dikenal sebagai "Tim Avatar."[28] Mereka terdiri dari Katara, Sokka, Toph, Zuko, dan dua hewan peliharaan, yaitu Momo dan Appa.

Katara

Dalam serial Avatar, Katara tumbuh dewasa, yang menyerupai figur seorang ibu dalam keluarganya dan sukunya. Ketika Katara berusia 8 tahun, ibunya dibunuh oleh pasukan Bangsa Api. Karena hal ini, Katara harus menanggung beban yang ditinggalkan ibunya. Meskipun demikian ia berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam pengendalian air, yang menyebabkan ia harus meninggalkan tugas-tugasnya seperti memasak dan bersih-bersih ketika kakaknya, Sokka, melatih diri untuk menjadi seorang prajurit.

Ketika berumur 12 tahun, Katara menyaksikan kebeangkatan ayahnya, Hakoda, dan pria-pria dari suku air lainnya ke Kerajaan Tanah untuk bergabung dalam perang melawan Bangsa Api. Ia ditinggal sendiri, bersama kakak dan neneknya, Kanna ("Gran Gran"), untuk melindungi suku air yang selatan yang tersisa. Pada episode "Serpent's Pass," seorang pengungsi melahirkan dan Katara membantu persalinan bayi tersebut, menegaskan ia melakukannya dengan menghabiskan banyak waktu, membuktikan berapa banyak tanggung jawab yang telah ia lakukan di rumahnya. Tidak hanya membantu persalinan bayi manusia saja, Katara menyatakan ia juga pernah membantu persalinan bayi anjing laut dengan sama baiknya.

Ketika serial Avatar: The Last Airbender dimulai pada pokok peristiwa, Katara dan Sokka sedang mencari ikan dan menemukan Aang berada dalam dalam bongkahan es. Mereka tanpa sengaja membebaskan dan menemukan Aang sang Avatar baru, yang mampu mengendalikan empat elemen udara, air, tanah, dan api. Bersama Aang, Katara dan saudaranya Sokka pergi mengunjungi Suku Air Utara dengan harapan menemukan seorang pengendali air handal yang akan mengajarinya dan Aang.

Sokka

Sokka adalah abang Katara yang berasal dari suku air selatan di kutub selatan. Sama seperti Katara, Sokka turut serta berpetualang bersama dengan Aang. Tidak seperti teman-temannya yang lain, Sokka tidak mampu menguasai unsur apapun. Tetapi ia memiliki keahlian dalam menggunakan senjata bumerang. Aang dan Sokka kerap ditampilkan sebagai pasangan tokoh yang bertingkah konyol dalam serial Avatar. Tingkah keduanya kadang-kadang membuat Katara jengkel, seperti misalnya bermain-main dengan bulu Appa dalam episode "The Chase," dan berpura-pura menjadi raja dalam episode "City of Walls and Secrets." Kadangkala juga tampak bahwa Aang meminta nasihat dan saran dari Sokka, khususnya dalam hal cinta, seperti yang ditayangkan dalam episode "The Fortuneteller." Dalam episode "The Drill" diungkapkan bahwa Sokka adalah tokoh yang biasa melontarkan rencana-rencana cemerlang, dan Aang mengakui kemampuan tersebut. Keduanya tidak pernah bertengkar, namun pernah terlihat bahwa Sokka marah pada Aang karena Aang telah membakar tangan Katara tanpa sengaja.[27] Namun tak lama kemudian, hubungan keduanya membaik.

Toph

Dalam serial Avatar, Toph adalah seorang anak perempuan berusia 12 tahun yang berasal dari Kerajaan Bumi. Ia ditampilkan pertama kali dalam episode "The Swamp," sebagai sosok misterius yang akan ditemui Aang di masa depan. Toph merupakan seorang pengendali tanah yang tangguh. Ia turut serta dalam petualangan Aang untuk mengajarinya ilmu pengendalian tanah. Sesungguhnya watak Aang dan Toph dalam cerita sangat bertolak belakang. Aang lebih ramah dan suka menghindari pertarungan, sedangkan Toph bersikap tak acuh dengan keadaan sekitar dan senang bertarung. Pada awalnya, sikap Toph yang kerap menyinggung hati orang lain membuat Aang marah, sehingga Toph pernah memutuskan untuk keluar dari kelompok Aang. Setelah mendengar nasihat bijak dari Iroh, Toph mampu memahami perasaan Aang dan kawan-kawannya. Seiring dengan berjalannya serial Avatar, cerita tentang hubungan antara Aang dan Toph berangsur-angsur membaik. Aang menghormati Toph sebagai guru sekaligus temannya sedangkan hubungan antara Toph dengan Aang dan kawan-kawannya tampak membaik, terutama dengan Katara.

Zuko

Dalam serial Avatar, Zuko adalah seorang pangeran terbuang dari Negara Api. Dalam serial Avatar di musim pertama (dan sebagian di musim kedua), Zuko ditampilkan sebagai tokoh antagonis yang memburu Aang demi memulihkan kehormatannya, sekaligus untuk mendapatkan hak untuk mewarisi tahta ayahnya. Suatu ketika ia berhasil menangkap Aang, namun dirinya dilukai oleh pemanah Yu Yan yang diperintah oleh Laksamana Zhao. Meskipun Zuko adalah musuhnya, namun Aang mau membantu Zuko dengan ketulusan hatinya. Setelah mengalami pergolakan batin, Zuko tampak melepaskan ambisinya untuk memburu Sang Avatar setelah mendengar nasihat Iroh. Namun, pada akhir serial Avatar musim kedua, Zuko tampak mengkhianati pamannya karena ia menyerang Aang. Hal itu membuat Aang dan kawan-kawannya memandang Zuko sebagai musuh. Pada serial Avatar musim ketiga, Zuko bertobat dan mencoba bergabung dengan Tim Avatar, tetapi ia ditolak oleh karena tindakannya di masa lalu. Meskipun demikian, Toph mengetahui kejujuran hati Zuko. Setelah Zuko melakukan tindakan yang baik, Aang menerimanya sebagai kawan, sekaligus menerimanya sebagai guru pengendalian api. Semenjak menjadi teman Aang, Zuko berkelakuan baik dan bersedia membantu Tim Avatar dengan tulus ikhlas.

Appa

Dalam serial Avatar, Appa adalah seekor bison terbang yang masih tersisa di muka bumi. Ia berasal dari Kuil Udara Timur. Semenjak kecil, Aang memanfaatkan Appa sebagai sarana transportasi dan menggunakan kata "Yip-yip!" sebagai aba-aba agar Appa terbang. Aang dan Appa telah banyak melewati masa sulit bersama-sama, sehingga memiliki ikatan yang sangat kuat, seperti yang dijelaskan oleh Guru Pathik dalam episode "Appa's Lost Days." Karena saking kuatnya ikatan di antara mereka, Guru Pathik mampu mengetahui keberadaan Aang hanya dengan cara merasakan energi dalam diri Appa.[21] Tampak dalam episode "The Desert" bahwa Aang amat menyayangi Appa, sehingga ia menjadi sangat sedih setelah Appa diculik. Saat mengetahui bahwa Appa dijual ke Negara Api oleh para pengendali pasir, emosi Aang tidak terkontrol sehingga ia memasuki "keadaan Avatar." Ia menghancurkan kapal para pengendali pasir dan menciptakan badai pasir. Setelah Katara memegang tangannya, ia menjadi lebih tenang. Dalam pelukan Katara, Aang menangisi bisonnya yang hilang. Dari episode tersebut dapat disaksikan bagaimana perasaan Aang terhadap Appa. Di kemudian hari, atas bantuan dari Zuko,[14] Aang mampu bertemu kembali dengan bison terbangnya.

Momo

Dalam serial Avatar, Momo adalah seekor lemur bersayap. Ia ditemukan oleh Tim Avatar di Kuil Udara Selatan, dan Aang mengklaim hewan tersebut sebagai binatang piaraannya, dan memberinya nama "Momo" (momo berarti "buah persik" dalam bahasa Jepang) sebab ia memegang buah persik pada saat itu.[29] Dalam serial Avatar, Momo adalah hewan piaraan Aang yang lucu, gemar makan, dan mampu turut serta membantu majikannya yang sedang kesulitan. Aang sering memanfaatkan Momo dalam berbagai keperluan, misalnya untuk menipu para pendeta di Kuil Avatar Roku,[13] atau untuk menyusup ke celah-celah sempit.[7]

Raja Bumi

Bumi (dikenal dengan gelar Raja Bumi) merupakan teman masa kecil Aang.[7] Bumi berpenampilan bak orang tua dengan gaya yang aneh dan senang melontarkan lelucon yang tak lucu. Menurut serial Avatar, oleh karena Aang sempat tertidur dalam bongkahan es selama seratus tahun, maka Raja Bumi tampak tua renta dan agak gila, sedangkan Aang masih awet muda. Raja Bumi merupakan salah satu teman dekat Aang yang masih hidup setelah Aang menjalani tidur panjang selama seratus tahun. Raja Bumi tinggal di Omashu dan muncul pertama kali dalam serial Avatar dalam episode "King of Omashu." Diceritakan bahwa hubungan antara Aang dan Raja Bumi amat dekat, dan kecerian mereka pada masih kecil ditampilkan kembali saat bermain perosotan panjang dalam episode "King of Omashu."

1 Response to "Avatar: The Legend of Aang (PART 2)"

  1. astawa says:
    7 April 2009 pukul 15.23

    sebaiknya dalam informasi tersebut ditambah identitas ssng