Fast Food... Lezat tapi sarat bahaya

Saat ini Fast food masih merupakan makanan favorit bagi orang kantoran yang sibuk dan tak punya banyak waktu untuk menyiapkan sendiri makanan dari rumah. Budaya makanan dari negeri barat ini selain enak, lezat, memang juga juga praktis. Tapi justru makanan yang memudahkan hidup kita ini malah membuai hidup kita bahkan mengancancam kesehatan kita kelak. Benarkah makanan siap saji ini ternyata sarat bahaya?

Biasanya, rumah makan cepat saji menyajikan menu Western Style yang cepat dalam penyajiannya, higienis serta dijamin kelezatannya. Tetapi ironisnya dibalik kelezatannya, makanan ini ternyata mengandung lebih tinggi kalori, garam dan lemak termasuk kolesterol, dan hanya sedikit mengandung serat (dietary fiber). Padahal serat dibutuhkan untuk membantu fungsi pencernaan dengan mengurangi kemungkinanan sulit buang air besar, selain peran lainnya dalam menurunkan kadar kolesterol dan gula darah. Makanan cepat saji juga mengandung protein hewaninya yang cukup ‘kaya’, hal ini bisa menyebabkan terhambatnya penyerapan kalsium di dalam tubuh. Kondisi ini dapat merangsang cepatnya terjadi osteoporosis.

Sudah banyak penelitian yang menemukan adanya kaitan antara riwayat kebiasaan makan dengan meningkatnya kegemukan (obesitas). Kegemukan merupakan salah satu faktor pemicu penyakit jantung, stroke dan diabetes. Selain itu, lemak tinggi yang banyak terdapat dalam makanan cepat saji juga berpengaruh untuk memperbesar risiko terkena kanker, terutama kanker payudara dan usus besar. Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), angka kejadian obesitas di negara maju seperti Amerika Serikat, Australia dan negara-negara Eropa sangat tinggi. Angka-angka ini terus meningkat dari tahun ke tahun dan tak dapat disangkal lagi bahwa memang ada keterkaitan antara riwayat kebiasaan mengkonsumsi hidangan cepat saji dengan berbagai macam penyakit.

Namun, terlepas dari berbahaya atau tidak, menyehatkan atau tidak. Kenyataannya sekarang dengan kehadiran makanan cepat maka hidup kita menjadi ‘sedikit’ tertolong. Sekarang yang diperlukan hanyalah, kitalah yang harus pandai-pandai dan selektif dalam memilih makanan, lalu dikombinasikan dengan kebiasaan hidup sehat lainnya. Misalnya, berolahraga secara teratur akan memberikan hasil lebih optimal pada kesehatan tubuh.

0 Response to "Fast Food... Lezat tapi sarat bahaya"