Kuala Lumpur (ANTARA News) - Kementerian Pelancongan Malaysia minta semua promosi pariwisata yang menampilkan kebudayaan yang berasal dari Indonesia, seperti tarian Barongan dan Endang, dihentikan menyusul kontroversi oleh para aktivis kebudayaan Indonesia.
Menteri Pelancongan Malaysia, Adnan Tengku Mansor, mengatakan langkah itu diambil guna meredakan kontroversi, sambil menantikan pembahasan atau perundingan yang akan dilakukan oleh Kementerian Kebudayaan, Kesenian dan Warisan Malaysia dengan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia, demikian harian Utusan Malaysia, Selasa.
"Tarian Barongan memang ada di Johor. Kalau lihat sejarah nenek moyang kita menjelajah dari satu pulau ke pulau dengan membawa budaya dan cara hidup seperti tarian tradisional dari Indonesia yang kini menjadi bagian seni budaya Malaysia," kata Adnan.
Zaman dulu mana ada batas antara Malaysia dan Indonesia, mana ada paspor dan tidak ada sistem imigrasi," katanya kepada para wartawan.
Ia mengatakan pula, ketika delegasi Malaysia mempersembahkan tarian Endang di Osaka, Jepang, Departemen Luar Negeri dan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI mengirim surat protes yang berisi mengingatkan bahwa tarian tersebut berasal dari Indonesia.
Kementerian Pelancongan dan Kementerian Kebudayaan, Kesenian dan Warisan Malaysia sudah mengatakan kepada Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik untuk duduk bersama menyelesaikan permasalahan ini.
Selain itu, Utusan Malaysia juga membuat karikatur percakapan dua laki- laki, "Barongan, tarian Endang dalam promosi pelancongan dihenti," "Tempe masih bisa dimakan".
Sementara Berita Harian menurunkan berita bahwa Kementerian Pelancongan dan Kementerian Kebudayaan, Kesenian dan Warisan akan duduk satu meja dengan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI untuk membahas kontroversi kesenian dan kebudayaan Indonesia-Malaysia.
Ketika Jero Wacik dan Menteri Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Rais Yatim bertemu, Sabtu (10/11) di Kuala Lumpur, ia mengatakan kepada ANTARA, "Indonesia dan Malaysia itu satu rumpun. Kebudayaan dan kesenian relatif sama. Tidak masalah kesenian Indonesia dipentaskan Malaysia dalam forum internasional, tetapi harus jujur dikemukakan bahwa asalnya dari Indonesia".
Menteri Pelancongan Malaysia, Adnan Tengku Mansor, mengatakan langkah itu diambil guna meredakan kontroversi, sambil menantikan pembahasan atau perundingan yang akan dilakukan oleh Kementerian Kebudayaan, Kesenian dan Warisan Malaysia dengan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia, demikian harian Utusan Malaysia, Selasa.
"Tarian Barongan memang ada di Johor. Kalau lihat sejarah nenek moyang kita menjelajah dari satu pulau ke pulau dengan membawa budaya dan cara hidup seperti tarian tradisional dari Indonesia yang kini menjadi bagian seni budaya Malaysia," kata Adnan.
Zaman dulu mana ada batas antara Malaysia dan Indonesia, mana ada paspor dan tidak ada sistem imigrasi," katanya kepada para wartawan.
Ia mengatakan pula, ketika delegasi Malaysia mempersembahkan tarian Endang di Osaka, Jepang, Departemen Luar Negeri dan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI mengirim surat protes yang berisi mengingatkan bahwa tarian tersebut berasal dari Indonesia.
Kementerian Pelancongan dan Kementerian Kebudayaan, Kesenian dan Warisan Malaysia sudah mengatakan kepada Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik untuk duduk bersama menyelesaikan permasalahan ini.
Selain itu, Utusan Malaysia juga membuat karikatur percakapan dua laki- laki, "Barongan, tarian Endang dalam promosi pelancongan dihenti," "Tempe masih bisa dimakan".
Sementara Berita Harian menurunkan berita bahwa Kementerian Pelancongan dan Kementerian Kebudayaan, Kesenian dan Warisan akan duduk satu meja dengan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI untuk membahas kontroversi kesenian dan kebudayaan Indonesia-Malaysia.
Ketika Jero Wacik dan Menteri Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Rais Yatim bertemu, Sabtu (10/11) di Kuala Lumpur, ia mengatakan kepada ANTARA, "Indonesia dan Malaysia itu satu rumpun. Kebudayaan dan kesenian relatif sama. Tidak masalah kesenian Indonesia dipentaskan Malaysia dalam forum internasional, tetapi harus jujur dikemukakan bahwa asalnya dari Indonesia".
0 Response to "Malaysia Hentikan Semua Acara Kesenian Asal Indonesia"
Posting Komentar